Kisah sejarah izanami dan izanagi

Izanagi (Aksara katakana: イザナギ) adalah saudara laki-laki dan Suami dari Izanami.[1][2][3] Ia juga dewa pencipta dunia dan juga merupakan anggota dari enam dewa pencipta menurut mitologi Jepang dan sinto.[1] Kisah mengenai Izanagi diceritakan dalam dua karya yaitu Kojiki (catatan kuno) dan Nihongi (sejarah jepang). Izanagi disebut juga dengan julukan “pria yang mengajak” dan orang jepang melafal namanya dengan panggilan Izanagi-no-Okami.[2]

Izanagi dan Izanami menciptakan Jepang.
Bersama dengan istri sekaligus saudara perempuannya, Izanagi diberi mandat untuk menciptakan dunia.[2] Bersama-sama dengan Izanami, mereka membentuk kepulauan Jepang dan masyarakatnya hanya dengan melemparkan tombak bulan sabit ke lautan. Merekapun membangun berbagai macam kreasi seperti laut, angin, pepohonan, dan pegunungan.[3] Lokasi tempat mereka membangun dunia berada dinamakan Ama-no-Uki-Hashi atau jembatan apung surga.[4]

Istri Izanagi banyak melahirkan dewa-dewi, namun akhirnya mati karena luka bakar parah setelah melahirkan dewa api yaitu Kagutsuchi, lalu mayatnya dikuburkan di gunung Hiba.[1]Karena sedih atas kematian istrinya, izanagi menggunakan pedang yang panjang untuk memenggal kepala anaknya sendiri, dewa api.[4] Lalu dari darah Kagutsuchi terlahir dewa batu, dua dewa api, dan satu dewa air.[3]
Karena rasa rindu yang kuat terhadap Izanami, Izanagi pun bertualang ke Yomi-no-Kuni atau neraka dengan tujuan untuk membawanya kembali tetapi Izanami menolak dan memintanya menunggu.[4] Tidak sabar, izanagi pun menyalakan obor dan terkejut melihat wujud asli izanami yang sudah membusuk seperti mayat, lalu kabur meninggalkan istrinya.[4] Izanami yang marah karena sikap izanagi yang menjauhinya, dia pun mengirimkan dewa peti dan para iblis untuk mendapatkan izanagi kembali.[4]
Para ajudan izanami yang mengejar Izanagi mengunci dunia bawah, tetapi berhasil dilewati oleh sihirnya izanagi.[1] Seketika itu pula ia menemukan tiga buah persik dan melemparkan buah-buah tersebut ke arah para iblis; mereka pun terpencar.[1] Pada saat terakhir, izanami mencoba menggapai izanagi, tetapi ia melempar sebongkah batu raksasa ke pintu masuk neraka, dan berhasil mengunci Izanami untuk selamanya.[1]Izanami pun menyumpah bahwa dia akan membunuh setiap 1000 orang jepang setiap harinya, dan itulah sebab kenapa setiap harinya ada 500 orang anak terlahir dan 1000 orang meninggal.[3]
Setelah mengalami kejadian tersebut Izanagi kembali ke alamnya, lalu Ia melakukan ritual penyucian diri di alam dewa dan mulai mencuci wajahnya.[2] Dan ketika ia membasuh mata terciptalah dewi matahari atau Amaterasu.[2] Lalu, ketika ia membasuh mata kanannya, muncullah dewi bulan Tsukuyomi. Terakhir, dari hidungnya terlahir Susanoo dewa laut dan petir.[2]



0 komentar: